Selasa, 28 Mei 2024
Senin, 13 Mei 2024
Bab 10 PAI Rangkuman Tokoh Penyebar Agama Islam di Nusantara
Rangkuman Materi PAI Kelas 10 Kurikulum Merdeka Bab 10 Peran Tokoh Ulama dalam Penyebaran Islam di Indonesia
Assalamualaikum wrwb....
Awal Mula Penyebaran Islam di Indonesia
Sumber sejarah dari Dinasti Tang pada tahun 674 Masehi memberikan petunjuk bahwa memang pada masa-masa awal pertumbuhan Islam, saudagar-saudagar muslim dari Arab sudah memasuki wilayah Nusantara.
Dorongan kuat bagi saudagar-saudagar Arab pada masa-masa awal Islam untuk menyebarkan Islam sampai ke wilayah Nusantara tersebut didorong oleh hadis Rasulullah Saw. yang berbunyi:

Karena kedatangan saudagar-saudagar muslim sejak tahun 674 M tersebut, ternyata belum diikuti dengan penyebaran Islam secara massif di kalangan penduduk pribumi, hingga munculnya para penyebar Islam di tanah Jawa yang dikenal dengan sebutan Wali Songo.
Dalam mengembangkan ajaran Islam di bumi Nusantara para wali memulai dengan beberapa langkah strategis yaitu:
Tadrij (bertahap)
‘Adamul Haraj (tidak menyakiti)
Dakwah Islam Periode Pra Wali Songo
Awal mulanya ada dua teori yang menyebutkan tentang kedatangan Islam di Nusantara, yaitu:
Dari pedagang Arab
Dari Persia
Dari pedagang Arab, Islam masuk ke Indonesia pada pertengahan abad ke-7 berdasarkan buku The Golden Kersonese: Studies in the Historical Geography of The Malay Peninsula Before A.D. 1500, karya P. Wheatley.
Pada abad ke-7 di masa kekuasaan Ratu Simha datangnya para pedagang Arab diberitakan cukup banyak oleh sumber-sumber dari Dinasti Tang di Cina.
Kemudian dalam Islam Comes to Malaysia, S.Q. Fatimi menuliskan bahwa pada abad ke-10 Masehi telah terjadi migrasi keluarga yang berasal dari bangsa Persia, yaitu:
Keluarga Lor
Keluarga Jawani
Keluarga Syiah
Keluarga Rumai
Nah namun terjadi permasalahan tentang sejarah ini yaitu dalam kurun waktu berabad-abad kemudian, tidak ditemukan bukti tentang pernah dianutnya Islam secara luas di kalangan penduduk Nusantara.
Pertanda yang muncul, justru terjadinya semacam penolakan dari penduduk setempat tentang upaya-upaya penyebaran Islam yang mereka lakukan.
Dan baru kemudian pada abad ke-15, yaitu masa dakwah Islam yang dipelopori oleh tokoh-tokoh sufi yang dikenal dengan sebutan Wali Songo, Islam dapat diterima dan diserap ke dalam asimilasi dan akulturasi budaya Nusantara.
Sejarah Dakwah Islam Masa Wali Songo
Dalam buku Sekitar Wali Songo yang dituliskan oleh Solichin Salam, Wali Songo berasal dari Wali dan Songo. Kata wali berasal dari bahasa Arab, suatu bentuk singkatan dari kata waliyullah, yang artinya adalah ‘orang yang mencintai dan dicintai Allah Swt.’ Sedangkan kata songo yang merupakan bahasa Jawa yag berarti ‘sembilan’.
Kemudian ada pendapat menurut Prof. K.H. R. Moh. Adnan, kata Wali Songo merupakan perubahan atau kerancuan dalam pengucapan kata sana yang berasal dari kata tsana (mulia) yang serupa dengan kata terpuji, sehingga menurutnya pengucapan yang benar adalah Wali Sana yang berarti wali-wali yang terpuji.
Sehingga kesimpulannya Wali Songo berarti Wali Sembilan yakni sembilan orang terpuji yang dicintai dan mencintai Allah Swt.
Senin, 06 Mei 2024
Landasan Hukum Islam Al-Maqashid As-Syari'ah PAI Kelas X Bab.9
Assalamualaikum wrwb...
Rangkuman Materi PAI Kelas 10 Kurikulum Merdeka Bab 9
tentang Macam-macam al Kulliyatu al Khamsah
1. Pengertian al Kulliyatul al Khamsah
Kata al Kulliyatu al Khamsah, terdiri dari 2 kata, yaitu al-kulliyatu dan al-khamsah. Al-Kulliyatu artinya prinsip dasar, sedangkan al-khamsah berarti lima.
Jadi arti dari al Kulliyatu al Khamsah adalah lima prinsip dasar hukum islam.
Dalam istilah ushul fiqh, kata al Kulliyatu al Khamsah sering disebut dengan maqashid al-khamsah dan al-dharuriyat al-khamsah.
Maka dapat disimpulkan bahwa al Kulliyatu al Khamsah berarti lima prinsip dasar hukum Islam yang bertujuan mewujudkan kemaslahatan.
Lima prinsip dasar hukum Islam yaitu:
a. menjaga agama (hifzhu al-din),
b. menjaga jiwa (hifzhu al-nafs),
c. menjaga akal (hifzhu al-‘Aql),
d. menjaga keturunan (hifzhu al-nasl), dan
e. menjaga harta (hifzhu al-mal)
2. Urutan al Kulliyatu al Khamsah
Urutan al Kulliyatu al Khamsah disusun oleh pemahaman para mujtahid berdasarkan dalil Al-Qur’an dan hadist.
Imam al-Ghazali berpendapat bahwa urutan al Kulliyatu al Khamsah adalah agama (al-din), jiwa (al-nafs), akal (al-‘aql), keturunan (al-nasl), dan harta (al-mal)
Urutan al Kulliyatu al Khamsah yang dikemukakan oleh al-Ghazali adalah yang paling banyak disepakati oleh mayoritas ulama fiqh maupun ushul fiqh.
3. Macam-macam al Kulliyatu al Khamsah
1) Menjaga agama (hifzhu al-din)
Menjaga agama merupakan pokok dari segala alasan mengapa manusia hidup di dunia ini. Oleh karenanya menjaga agama harus lebih diutamakan sebelum menjaga hal lain. Allah Swt berfirman dalam Q.S az-Zariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku".(Q.S az-Zariyat (51): 56)
Alasan mengapa agama harus dipelihara karena agama merupakan kumpulan akidah, ibadah, dan muamalah yang mengatur hubungan antara manusia dengan Sang Khalik dan sesama manusia.
Untuk mewujudkannya, Allh Swt mewajibkan setiap muslim untuk melaksanakan lima rukun Islam, yaitu membaca syahadat, shalat lima waktu, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan berhaji bagi yang mampu.
Melaksanakan lima rukun Islam merupakan salah satu bentuk menjaga agama. Selain itu, menghormati agama orang lain juga termasuk ke dalam bentuk menjaga agama yang islam ajarkan
2) Menjaga Jiwa (al-nafs)
Dalam Q.S al-Maidah ayat 32 Allah Swt berfirman:
مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا ۗوَلَقَدْ جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَرْضِ لَمُسْرِفُوْنَ
Artinya: "Oleh karena itu, Kami menetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil bahwa siapa yang membunuh seseorang bukan karena (orang yang dibunuh itu) telah membunuh orang lain atau karena telah berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Sebaliknya, siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, dia seakan-akan telah memelihara kehidupan semua manusia. Sungguh, rasul-rasul Kami benar-benar telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Kemudian, sesungguhnya banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi."
Tingginya perhatian Islam untuk menjaga jiwa manusia dapat dilihat dari diterapkannya hukumnan qisas. Penerapan qisas harus dipahami sebagai upaya melindungi nyawa manusia bukan sebaliknya.
Adanya ancaman hukuman mati seharusnya menjadikan siapapun berpikir ribuan kali untuk melakukan penghilangan nyawa manusia tanpa sebab yang dibenarkan oleh islam.
3) Menjaga Akal (hifzhu al-‘Aql)
Setelah menjaga agama dan jiwa, selanjutnya adalah menjaga akal. Akal merupakan karunia agung dari Allah Swt kepada manusia.
Karena akal itulah yang membedakan manusia dengan hewan. Hifzhu al-‘Aql harus dilakukan dengan cara mengisi akal pikiran dengan ilmu, terutama ilmu agama.
Menghindari perbuatan yang dapat merusak akal juga termasuk ke dalam hifzhu al-‘Aql. Contohnya, tidak meminum khamr, tidak menonton tayangan yang berbau maksiat, dsb.
4) Menjaga Keturunan (hifzhu al-nasl)
Salah satu tujuan agama adalah untuk memelihara keturunan. Syariat perkawinan merupakan salah satu cara menjaga keturunan.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya: Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti. (Q.S al-Hujurat (49): 13)
Pentingnya menjaga keturunan juga bertujuan untuk melestarikan kehidupan manusia di bumi.
5) Menjaga Harta (hifzhu al-mal)
Melalui kepemilikan harta, seseorang bisa bertahan hidup. Maka dari itu islam sangat memperhatikan masalah harta benda untuk menopang kehidupan manusia.
Dalam Q.S al-Jumuah ayat 10 Allah Swt berfirman:
فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Artinya: Apabila salat (Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. (Q.S al-Jumuah (62): 10)
Di samping memerintahkan mencari harta, islam juga memperhatikan proses dan cara-cara yang digunakan dalam memperoleh harta tersebut. Harta yang dihasilkan harus didapatkan melalui cara yang halal.***
Minggu, 05 Mei 2024
taujihad wal irsyadat reuini 2 zaman
Notulasi Kegiatan Reuni dan Tajammuk Nasional Bersama Pimpinan Pondok Modern Gontor, 4 Mei 2024 di Wisma IKPM Gontor
1. Sambutan atas nama Angkatan 2 Zaman: ust. Abdul Karim:
Teman seangkatan yang lulus tahun 1985 sebanyak 182 orang, kini tersisa 150, karena 32 di antaranya sudah meninggal dunia
Kami angkatan 2 Zaman datang ke Gontor untuk 2 kegiatan istimewa: Reuni dan tajammu' nasional bersama Pimpinan Pondok Modern Gontor dan Menghadiri acara resepsi besanan 2 zaman.
Yang hadir reuni kali ini, ada yang dulunya musta'mal dan tidak musta'mal (proletar) di Pondok.
Mahma kana ghayru musta'mal fi l-ma'had, wa lakin musta'mal fi l-mujtama'
Kami hadir dalam reuni ini ingin mendapatkan tawshiyah untuk memaksimalkan potensi yang kami punya untuk kepentingan Islam.
2. Tawshiyah Pimpinan Pondok Ustadz Amal Fathullah Zarkasyi:
Bersyukur kepada Allah diberikan kesehatan utk berkumpul di Gontor.
Saya sering menyampaikan agar pertemuan IKPM tidak hanya seremonial belaka, tapi fungsional, misalnya untuk kepentingan bisnis, pendidikan dan juga kekeluargaan. Salah satunya pernikahan antara putra-putri alumni, seperti sekarang. Saya juga menikah dengan putri alumni Gontor.
Walaupun saya tidak pernah mengajar antum, tapi mengikuti kegiatan-kegiatan antum.
Yang paling penting adalah antum musta'malun fi l-mujtama'
Cerita pak Lukman Hakim pernah mendampingi Menteri Agama di Gontor, dan disampaikan nanti akan menjadi Menteri Agama yang juga didampingi yang lain. Dan betul saja, beliau menjadi Menteri Agama.
Cerita pak Hasyim Muzadi, yang diproyeksikan ketika di Gontor, akan menjadi pimpinan organisasi terbesar, dan ternyata beliau juga menjadi Pimpinan NU
Walaupun mereka tidak menjadi pengurus atau ketua di Ma'had, tapi mereka menjadi pimpinan di masyarajat.
Khayr n-nasi anfa'uhum li n-nas
Tema Moderasi beragama
Pimpinan Gontor pernah bertemu dengan Yusuf Qaradhawi tentang wasathiyyat al-Islam
Khutbah di Masjid Den Haag juga bicara ttg wasatiyyah Islam
Moderasi beragama adalah impor Barat. Konsepnya, kalau ada kemungkaran, kita diminta untuk toleran saja. Itu tidak dibenarkan dalam Islam.
Islam punya istilah wasathiyyah yang berbeda dengan moderasi beragama
Iman harus tashdiq bi l-qalb, taqrir bi lisan, dan 'amaliyyah bil abdan.
Moderasi beragama adalah toleransi agama bukan toleransi beragama, ini dibuktikan di antaranya dengan pengucapan salam dari macam-macam agama, padahal itu musyrik.
Orang Katolik sendiri menolak moderasi beragama istilahan wa madlmunan.
Kegiatan Shalawat di gereja, adalah salah satu contohnya. Itu yang diinginkan pemerintah, padahal itu tidak boleh.
Satu disertasi doktor di UNIDA telah menulis dan mengkritisi itu.
Kalau UIN Jakarta telah menghasilkan S3 dari Pastur.
Kalau di UiN Jakarta tidak boleh mengkaji Islam yang lurus-lurus.
Dalam Wasathiyyah sudah jelas yang hak dan batil, tidak ada haram qalil. Haram ya haram.
Jamgan sampai karena utk kepentingan moderasi beragama, milku l-yamin menjadi halal.
Marhalah 2 zaman sudah bagus, walaupun Marhalah Dawam Shalih lebih bagus, dari 72 alumni sudah ada 17 yang menjadi guru besar
Laysa l-ma'had bi bina'ihi walakin ma'had bi abna'ihi termasuk alumninya seperti antum.
3. Tawshiyah KH Akrim Mariyat:
Malam ini istimewa karena angkatan 2 zaman, melaksanakan reuni dan menghadiri pernikahan besan putra putri angkatan 2 zaman.
Anda sekalian adalah tokoh-tokoh di masyarakat, punya pengaruh di masyarakat. Dan ini menambah nilai pondok.
Alumni adalah salah satu ujung tombak pondok, untuk menyebarkan agama, membersihkan agama, memperjuangkan agama
Nasihat pak KH Imam Zarkasyi: Jangan lupa mengajar di masyarakat.
Termasuk yang "Man sanna sunnatan hasanatan"
Cara menyebarkan agama dengan cara yang baik
Misi kita sebagai alumni sama dengan misi pondok, di antaranya menyebarkan agama
Orang besar menurut Gontor adalah orang yang mau mengajar di langar.
Silahkan mendirikan lembaga pendidikan apa saja, dengan tujuan mengemban amanat membina akhlak karimah
Udkhulu min abwab mutafarriqah
Misi pondok kedua membentengi agama, agar tidak punah. Alumni selalu menjaga kehidupan agama, kemurnian agama.
Memurnikan agama, karena agama sudah dipengaruhi berbagai yang bukan agama.
Dalam mendirikan lembaga pendidikan agama, yang penting adalah niatnya.
Alatnya, kurikulumnya disesuaikan dengan niat tersebut.
Output pendidikan agama juga harus diperhatikan.
Alumni harus mengembangkan visi dan misi almamaternya. Taat patuh dan bangga dengan almamaternya.
Kita membangun menara yang tinggi, membangun stadium adalah untuk membesarkan hati santri, agar bangga dengan almamaternya.
4. Tawsiyah KH Hasan Abdullah Sahal:
Saat ini kita sedang menghadapi suasana internasional, perang dunia, tapi tidak ada beritanya di koran.
Saat ini sedang perang dunia, perang agama.
Saya tidak pernah ke istana atau kementerian untuk mengajukan proposal mohon bantuan, kecuali jika diundang. Saya diundang oleh Menlu Retno Marsudi, harapannya agar para ulana menyampaikan kepada umat Islam untuk tidak demo jika ibukota Israel pindah ke Yerusalem.
Saya harus bicara atas nama saya, dan tidak mau menuruti permintaan pemerintah jika bertentangan dengan agama.
Bagi saya, Pemindahan ibukota ke Yerusalem adalah masalah agama.
Kita harus menyadarkan masyarakat, mendidik Israel bahwa Yerusalem adalah terkait agama, karena ada Masjid al-Aqsha.
Antum sekarang bukan waktunya utk musta'mal, tapi musta'mil, misalnya mempekerjakan orang. al-khayrul muta'addi khayrun min al khasir
Kita harus menjadi musta'mil dan menjadikan orang lain baik
Istaktsiru min al-ikhwan, karena mereka lah yang akan membawa kamu kepada surga
Bukan hanya mencari orang yang baik saja, tapi sebagai mustakmil menjadikan mereka orang baik
Hidup untuk berapa orang dan untuk berapa lama.
Dalam pilar pendidikan nasional saat ini tidak ada peran agama atau mental.
Jika Hidup tanpa agama maka itu kafir.
Kalau maju dengan meninggalkan agama maka kafir.
Indikasi-indikasi kekafiran sudah sempurna maka ia menjadi identitas kekafiran
Kita sudah bodoh, dibodohi, dibodohkan.
Wasatiyyatul Islam bukan Islam Wasatiyyah
Islam itu hanafiyyah, tapi masyarakatnya yang wasathi. Ummatan wasathan.
Islam bayna l-ghuluww wa l-ifrath, adalah minhaj.
Terkait dengan situasi politik saat ini, Pilpres, kita tidak kalah tapi menang.
Kita menang dengan identitas kita, dengan sikap kita, dengan pendirian kita, dengan jati diri kita.
Mereka kalah karena keinginan perutnya, mereka kalah karena kecurangannya
Siapa curang pasti menang, dia curang dia menang.
Kita menghadapi tantangan yang multikompleks. Di mana-mana ada komunis, kafir.
Islam tidak mungkin hilang dari dunia, tapi bisa hilang dari Indonesia, kalau kita tidur.
Kita uzlah dari politik, tapi uzlah yang positif, produktif, yaitu dengan pendidikan.
Pendidikan jati diri, pendidikan identitas
Man sya'a fa l-yu'min, wa man sya'a fa l-yakfur
Yang penting mendirikan shalat bukan mendirikan masjid. Aqimu sh-shalah
Untuk mendirikan mesjid bisa saja orang kafir, orang musyrik.
Ini adalah renungan-renungan saya selama sebulan ini.
Tanggal 21 April 1977 hari Kamis, saya datang dari Mesir
Tanggal 22 April 1977 hari Jum'at menjadi imam shalat Jum'ah di Masjid Gontor, dan berlangsung hingga saat ini.
Kita ingin seperti yang dikatakan Nabi Muhammad:
Jabal Uhud jabalun yuhibbuna wa nuhibbuhu.
Ma'had mencintaimu dan kamu mencintai ma'had
Gontor memiliki semboyan: 8al-muhafazhatu ala al-qiyam wa al-taghyir ila l-kamal.
Pondok ingin alumninya menjadi munzhirul qawm wa munqizhul qawm.
(YR 04042024)
Silahkan dikoreksi dan ditambahkan.
Notulasi Kegiatan Reuni dan Tajammuk Nasional Bersama Pimpinan Pondok Modern Gontor, 4 Mei 2024 di Wisma IKPM Gontor
1. Sambutan atas nama Angkatan 2 Zaman: ust. Abdul Karim:
Teman seangkatan yang lulus tahun 1985 sebanyak 182 orang, kini tersisa 150, karena 32 di antaranya sudah meninggal dunia
Kami angkatan 2 Zaman datang ke Gontor untuk 2 kegiatan istimewa: Reuni dan tajammu' nasional bersama Pimpinan Pondok Modern Gontor dan Menghadiri acara resepsi besanan 2 zaman.
Yang hadir reuni kali ini, ada yang dulunya musta'mal dan tidak musta'mal (proletar) di Pondok.
Mahma kana ghayru musta'mal fi l-ma'had, wa lakin musta'mal fi l-mujtama'
Kami hadir dalam reuni ini ingin mendapatkan tawshiyah untuk memaksimalkan potensi yang kami punya untuk kepentingan Islam.
2. Tawshiyah Pimpinan Pondok Ustadz Amal Fathullah Zarkasyi:
Bersyukur kepada Allah diberikan kesehatan utk berkumpul di Gontor.
Saya sering menyampaikan agar pertemuan IKPM tidak hanya seremonial belaka, tapi fungsional, misalnya untuk kepentingan bisnis, pendidikan dan juga kekeluargaan. Salah satunya pernikahan antara putra-putri alumni, seperti sekarang. Saya juga menikah dengan putri alumni Gontor.
Walaupun saya tidak pernah mengajar antum, tapi mengikuti kegiatan-kegiatan antum.
Yang paling penting adalah antum musta'malun fi l-mujtama'
Cerita pak Lukman Hakim pernah mendampingi Menteri Agama di Gontor, dan disampaikan nanti akan menjadi Menteri Agama yang juga didampingi yang lain. Dan betul saja, beliau menjadi Menteri Agama.
Cerita pak Hasyim Muzadi, yang diproyeksikan ketika di Gontor, akan menjadi pimpinan organisasi terbesar, dan ternyata beliau juga menjadi Pimpinan NU
Walaupun mereka tidak menjadi pengurus atau ketua di Ma'had, tapi mereka menjadi pimpinan di masyarajat.
Khayr n-nasi anfa'uhum li n-nas
Tema Moderasi beragama
Pimpinan Gontor pernah bertemu dengan Yusuf Qaradhawi tentang wasathiyyat al-Islam
Khutbah di Masjid Den Haag juga bicara ttg wasatiyyah Islam
Moderasi beragama adalah impor Barat. Konsepnya, kalau ada kemungkaran, kita diminta untuk toleran saja. Itu tidak dibenarkan dalam Islam.
Islam punya istilah wasathiyyah yang berbeda dengan moderasi beragama
Iman harus tashdiq bi l-qalb, taqrir bi lisan, dan 'amaliyyah bil abdan.
Moderasi beragama adalah toleransi agama bukan toleransi beragama, ini dibuktikan di antaranya dengan pengucapan salam dari macam-macam agama, padahal itu musyrik.
Orang Katolik sendiri menolak moderasi beragama istilahan wa madlmunan.
Kegiatan Shalawat di gereja, adalah salah satu contohnya. Itu yang diinginkan pemerintah, padahal itu tidak boleh.
Satu disertasi doktor di UNIDA telah menulis dan mengkritisi itu.
Kalau UIN Jakarta telah menghasilkan S3 dari Pastur.
Kalau di UiN Jakarta tidak boleh mengkaji Islam yang lurus-lurus.
Dalam Wasathiyyah sudah jelas yang hak dan batil, tidak ada haram qalil. Haram ya haram.
Jamgan sampai karena utk kepentingan moderasi beragama, milku l-yamin menjadi halal.
Marhalah 2 zaman sudah bagus, walaupun Marhalah Dawam Shalih lebih bagus, dari 72 alumni sudah ada 17 yang menjadi guru besar
Laysa l-ma'had bi bina'ihi walakin ma'had bi abna'ihi termasuk alumninya seperti antum.
3. Tawshiyah KH Akrim Mariyat:
Malam ini istimewa karena angkatan 2 zaman, melaksanakan reuni dan menghadiri pernikahan besan putra putri angkatan 2 zaman.
Anda sekalian adalah tokoh-tokoh di masyarakat, punya pengaruh di masyarakat. Dan ini menambah nilai pondok.
Alumni adalah salah satu ujung tombak pondok, untuk menyebarkan agama, membersihkan agama, memperjuangkan agama
Nasihat pak KH Imam Zarkasyi: Jangan lupa mengajar di masyarakat.
Termasuk yang "Man sanna sunnatan hasanatan"
Cara menyebarkan agama dengan cara yang baik
Misi kita sebagai alumni sama dengan misi pondok, di antaranya menyebarkan agama
Orang besar menurut Gontor adalah orang yang mau mengajar di langar.
Silahkan mendirikan lembaga pendidikan apa saja, dengan tujuan mengemban amanat membina akhlak karimah
Udkhulu min abwab mutafarriqah
Misi pondok kedua membentengi agama, agar tidak punah. Alumni selalu menjaga kehidupan agama, kemurnian agama.
Memurnikan agama, karena agama sudah dipengaruhi berbagai yang bukan agama.
Dalam mendirikan lembaga pendidikan agama, yang penting adalah niatnya.
Alatnya, kurikulumnya disesuaikan dengan niat tersebut.
Output pendidikan agama juga harus diperhatikan.
Alumni harus mengembangkan visi dan misi almamaternya. Taat patuh dan bangga dengan almamaternya.
Kita membangun menara yang tinggi, membangun stadium adalah untuk membesarkan hati santri, agar bangga dengan almamaternya.
4. Tawsiyah KH Hasan Abdullah Sahal:
Saat ini kita sedang menghadapi suasana internasional, perang dunia, tapi tidak ada beritanya di koran.
Saat ini sedang perang dunia, perang agama.
Saya tidak pernah ke istana atau kementerian untuk mengajukan proposal mohon bantuan, kecuali jika diundang. Saya diundang oleh Menlu Retno Marsudi, harapannya agar para ulana menyampaikan kepada umat Islam untuk tidak demo jika ibukota Israel pindah ke Yerusalem.
Saya harus bicara atas nama saya, dan tidak mau menuruti permintaan pemerintah jika bertentangan dengan agama.
Bagi saya, Pemindahan ibukota ke Yerusalem adalah masalah agama.
Kita harus menyadarkan masyarakat, mendidik Israel bahwa Yerusalem adalah terkait agama, karena ada Masjid al-Aqsha.
Antum sekarang bukan waktunya utk musta'mal, tapi musta'mil, misalnya mempekerjakan orang. al-khayrul muta'addi khayrun min al khasir
Kita harus menjadi musta'mil dan menjadikan orang lain baik
Istaktsiru min al-ikhwan, karena mereka lah yang akan membawa kamu kepada surga
Bukan hanya mencari orang yang baik saja, tapi sebagai mustakmil menjadikan mereka orang baik
Hidup untuk berapa orang dan untuk berapa lama.
Dalam pilar pendidikan nasional saat ini tidak ada peran agama atau mental.
Jika Hidup tanpa agama maka itu kafir.
Kalau maju dengan meninggalkan agama maka kafir.
Indikasi-indikasi kekafiran sudah sempurna maka ia menjadi identitas kekafiran
Kita sudah bodoh, dibodohi, dibodohkan.
Wasatiyyatul Islam bukan Islam Wasatiyyah
Islam itu hanafiyyah, tapi masyarakatnya yang wasathi. Ummatan wasathan.
Islam bayna l-ghuluww wa l-ifrath, adalah minhaj.
Terkait dengan situasi politik saat ini, Pilpres, kita tidak kalah tapi menang.
Kita menang dengan identitas kita, dengan sikap kita, dengan pendirian kita, dengan jati diri kita.
Mereka kalah karena keinginan perutnya, mereka kalah karena kecurangannya
Siapa curang pasti menang, dia curang dia menang.
Kita menghadapi tantangan yang multikompleks. Di mana-mana ada komunis, kafir.
Islam tidak mungkin hilang dari dunia, tapi bisa hilang dari Indonesia, kalau kita tidur.
Kita uzlah dari politik, tapi uzlah yang positif, produktif, yaitu dengan pendidikan.
Pendidikan jati diri, pendidikan identitas
Man sya'a fa l-yu'min, wa man sya'a fa l-yakfur
Yang penting mendirikan shalat bukan mendirikan masjid. Aqimu sh-shalah
Untuk mendirikan mesjid bisa saja orang kafir, orang musyrik.
Ini adalah renungan-renungan saya selama sebulan ini.
Tanggal 21 April 1977 hari Kamis, saya datang dari Mesir
Tanggal 22 April 1977 hari Jum'at menjadi imam shalat Jum'ah di Masjid Gontor, dan berlangsung hingga saat ini.
Kita ingin seperti yang dikatakan Nabi Muhammad:
Jabal Uhud jabalun yuhibbuna wa nuhibbuhu.
Ma'had mencintaimu dan kamu mencintai ma'had
Gontor memiliki semboyan: 8al-muhafazhatu ala al-qiyam wa al-taghyir ila l-kamal.
Pondok ingin alumninya menjadi munzhirul qawm wa munqizhul qawm.
(YR 04042024)
Silahkan dikoreksi dan ditambahkan.
SOAL BAHASA ARAB SAT KELAS 10 DAN 11 ( SUSULAN/ REMEDIAL/PERBAIKAN NILAI)
ASSALAMULAIKUM WRWB BAGI SISWA-SISWI YANG BELUM SEMPAT MENGIKUTI UJIAN BAHASA ARAB KELAS 10 DAN 11 DAPAT MENDOWNLOAD SOAL PADA LINK BERIKUT...
-
Latihan Soal Bahasa Arab Kelas 10 1. Tuliskan tanda baca /harakat pada kalimat dibawah ini! حسن ولد صالح. هو يصلي في المسجد ...
-
Latihan soal bahasa arab kelas 11 1. Lengkapilah kalimat di bawah ini dengan menulis pilihan jawaban yang tepat! مِنَ صَ...
-
ASSALAMULAIKUM WRWB BAGI SISWA-SISWI YANG BELUM SEMPAT MENGIKUTI UJIAN BAHASA ARAB KELAS 10 DAN 11 DAPAT MENDOWNLOAD SOAL PADA LINK BERIKUT...