Mapel/ Guru
|
PAI X / Heri Sutopo, M.E.Sy
|
Elemen
Sejarah kebudayaan Islam
Pert-2
|
Tujuan Pembelajaran:
·
Teori-teori tentang awal penyebaran Islam di Nusantara
·
Strategi dakwah dalam penyebaran Agama Islam
|
1. Apa yang kamu
ketahui tentang gujarat?
2. Apa yang
dimaksud dengan jalur sutra?
3. Sebutkan cara-cara
ulama nusantara dalam mendakwahkan islam?
Konten Materi:
1. Teori Gujarat
Teori yang dikembangkan oleh Snouck
Hurgronje ini mengusulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui hubungan
perdagangan dengan Gujarat, India. Pedagang muslim Gujarat berperan dalam
membawa ajaran Islam dan memperkenalkannya kepada masyarakat Indonesia.
Hubungan perdagangan ini menjadikan pelabuhan-pelabuhan di pesisir barat
Sumatera sebagai titik awal penyebaran Islam.
2. Teori Makkah/Arabia
Teori yang dikemukakan oleh para
sejarawan Barat (van Leur, T.W. Arnold, Crawfurd, Niemann, dan de Hollander)
ini menghubungkan masuknya Islam ke Indonesia dengan pusat Islam di Makkah.
Melalui para jemaah haji dan peziarah, ajaran Islam dapat tersebar ke berbagai
wilayah, termasuk Indonesia. Orang-orang yang kembali dari perjalanan religius
ini membawa ajaran Islam bersama mereka.
3. Teori Persia
Teori yang dibangun oleh P.A. Hoesein
Djajadiningrat ini fokus pada peran Persia dalam membawa Islam ke Indonesia.
Pedagang Persia yang berlayar melintasi jalur perdagangan maritim membawa tidak
hanya barang dagangan, tetapi juga ajaran Islam. Hubungan perdagangan dan
kebudayaan antara Persia dan Indonesia menjadi jembatan bagi penyebaran Islam.
4. Teori Tiongkok
Teori yang dikembangkan oleh Hamka
dan Kong Yuanzhi (sejarawan Tionghoa) ini melihat peran pedagang muslim dari
Tiongkok dalam menyebarkan Islam ke Indonesia. Jalur perdagangan maritim antara
Tiongkok dan Indonesia menjadi sarana penyebaran ajaran Islam. Para pedagang
Tiongkok membawa ajaran agama ini bersama barang dagangan mereka.
Kapan Islam Masuk ke Indonesia?
Dikutip dari sumber buku yang sama,
bahwa terdapat tiga teori yang menjadi perdebatan mengenai waktu Islam pertama
kali masuk ke Indonesia, teori tersebut antara lain:
Abad ke-7
Sejarah mencatat bahwa Islam pertama
kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Perdagangan maritim menjadi
jalur utama penyebaran agama ini. Pedagang-pedagang muslim dari berbagai
wilayah, seperti Gujarat, India, dan Timur Tengah, datang ke pelabuhan-pelabuhan
Indonesia membawa bersamaan ajaran Islam.
Abad ke-11
Tidak terdapat bukti yang konkret
mengenai teori ini, namun para ilmuwan memiliki bukti sebagai pendukung teori
ini, yaitu ditemukannya nisan Fatimah binti Maimun yang tertera tahun 1082. Mereka
juga menemukan jimat yang terdapat tulisan "Demi Allah, Muhammad"
yang diperkirakan dari abad ke-19 atau ke-11.
Abad ke-13
Pada abad ke-13 Masehi, pengaruh
Islam semakin mendalam di wilayah pesisir utara Sumatera dan Jawa.
Kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudra Pasai di Aceh dan Kerajaan Demak di
Jawa muncul sebagai pusat-pusat penyebaran agama dan kebudayaan Islam. Pada
masa ini, interaksi budaya dan perdagangan semakin membuka pintu bagi Islam
untuk tumbuh.
Media Penyebaran Islam di Indonesia
Dikutip dari buku Sejarah Masyarakat
Islam Indonesia karya Sarkawi B.Husain, bahwa terdapat beberapa media yang
menjadi perantara dalam penyebaran Islam di Indonesia, yaitu:
1. Perdagangan
Perdagangan maritim menjadi salah
satu jalur utama penyebaran Islam di Indonesia. Para pedagang muslim dari
berbagai wilayah membawa ajaran agama ini bersama barang dagangan mereka.
Melalui interaksi perdagangan, ajaran Islam dikenalkan kepada masyarakat
setempat.
2. Perkawinan
Perkawinan lintas agama juga menjadi
media penyebaran Islam. Ketika pasangan dari berbagai latar belakang agama
menikah, sering kali salah satu pihak akan memeluk agama Islam, memungkinkan
penyebaran ajaran Islam melalui keluarga dan generasi berikutnya.
3. Tasawuf
Tasawuf memiliki pengaruh yang kuat
dalam penyebaran Islam di Indonesia. Melalui praktik-praktik keagamaan yang
mendalamkan dimensi spiritual, ajaran tasawuf memengaruhi dan menyatu dengan
budaya lokal, menghasilkan tradisi keagamaan dan spiritualitas yang khas.
4. Pendidikan
Model pendidikan pada masa itu adalah
pendidikan langgar dan pesantren. Pesantren menjadi tempat berkembangnya
pemahaman agama Islam. Para santri diajarkan tentang ajaran-ajaran Islam,
hukum-hukumnya, serta praktik ibadah. Pesantren menjadi wadah bagi pemahaman
agama yang lebih mendalam dan tradisi keilmuan Islam.
5. Kesenian
Seni dan budaya Indonesia memiliki
pengaruh besar dalam penyebaran Islam. Seni ukir pada masjid, seni rupa, musik,
dan tarian mencerminkan nilai-nilai agama dan mendalami pemahaman keagamaan.
Seni ini menjadi bentuk ekspresi budaya yang mengangkat ajaran Islam.
6. Politik
Media politik juga memiliki peran
dalam penyebaran Islam. Penguasa-penguasa dan pemimpin lokal yang memeluk Islam
memainkan peran penting dalam memperkenalkan ajaran ini kepada masyarakat.
Keputusan politik yang didasarkan pada prinsip-prinsip agama juga membentuk
identitas Islam di masyarakat.