MATA
PELAJARAN |
AGAMA
ISLAM |
GURU
MAPEL |
HERI
SUTOPO,M.E.Sy |
KELAS |
X/E |
Pertemuan
|
2 |
Elemen |
AQIDAH |
CP; AQIDAH Peserta
didik menganalisis makna syu‘ab al-īmān (cabang-cabang iman),
pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; mempresentasikan makna syu‘ab
al-īmān (cabang- cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya;
meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak cabang-cabangnya; serta menerapkan
beberapa sikap dan karakter sebagai cerminan cabang iman dalam kehidupan. |
|
TP;
Tujuan Pembelajaran (BAB II) 1.
Menjelaskan makna syu'abul īmān (cabang cabang iman), pengetahuan, dalil,
macam, dan manfaatnya. 2.
Menganalisis makna syu'abul īmān (cabang cabang iman ), pengertian, dalil,
macam, dan manfaatnya |
|
ATP; 1.
Peserta didik dapat menyebutkan 6 Rukun Iman
beserta ayat yang menerangkannya! 2.
Menyebutkan tanda-tanda orang-orang beriman
dan menganalisa maknanya. 3.
Memberikan contoh dari masing-masing cabang
Iman. |
Pertanyaan Pemantik;
1. Apa itu Iman?
2. Apa itu syu’abul Iman?
3. Sebutkan tanda-tanda Orang
beriman!
Materi;
Tanda-tanda Orang Beriman
Berikut ini tanda-tanda orang beriman yang
dimaksud:
1) Jika
Mendengar Nama Allah SWT Disebut, Bergetar Hatinya Orang beriman hatinya akan
bergetar jika mendengar nama Allah dan jika dibacakan ayat-ayat Al-Qur'an maka
bergejolak hatinya untuk segera mengamalkannya. Hal tersebut telah dijelaskan
dalam firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka
yang apabila disebut nama Allah SWT gemetar hatinya, dan apabila dibacakan
ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan
mereka bertawakal,” (QS. Al-Anfal/8:2).
2)
Senantiasa Bertawakal Setelah Bekerja Keras dan Berdoa kepada Allah SWT Orang
beriman akan senantiasa bertawakal setelah bekerja keras dan berdoa kepada
Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam QS. at-Taghabun ayat 13 berikut: “(Dialah)
Allah SWT, tidak ada Tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakal
kepada Allah SWT,” (QS. at-Taghabun/64: 13).
3) Selalu
Tertib Menegakkan dan Menjalankan Salatnya Seorang mukmin, seberapa pun sibuk
dengan aktivitas dan urusan duniawinya, ia akan senantiasa memprioritaskan
ibadah dan salat untuk menjaga kualitas imannya. Allah SWT berfirman: “Sungguh
beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam salatnya,”
(QS. Al-Mukminun/23: 2).
4)
Menafkahkan Sebagian Rezeki dan Hartanya di Jalan Allah SWT Seorang mukmin
memiliki keyakinan bahwa harta yang dinafkahkan di jalan Allah SWT merupakan
wujud implementasi keimanan untuk pemerataan ekonomi supaya tidak terjadi
kesenjangan antara aghniya dan duafa. Penjelasan tentang ini seperti terdapat
dalam surah Al-Anfal ayat 3 : “(yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat dan
menginfakkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka,” (QS.
al-Anfal/8: 3).
5)
Menghindari Perkataan yang Tidak Berguna Seorang mukmin akan selalu
mempertimbangkan sesuatu sebelum mengucapkannya. Apabila ucapannya bermanfaat, maka
akan ia lanjutkan perkataannya. Namun, apabila mendatangkan mudarat, maka ia
akan menghindarinya. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah
Al-Mukminun ayat 3 berikut ini: “Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari
(perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,” (QS. Al-Mukminun: 3).
6)
Memelihara Amanah dan Menepati Janji Seorang mukmin akan senantiasa memegang
amanah dan menepati janji yang telah dibuatnya serta tidak akan berkhianat
kepada siapapun yang mempercayainya. Seperti disebutkan dalam firman Allah SWT:
“Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya,”
(QS. Al-Mukminun/23: 8).
Wassalamualaikum wrwb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar